Bangun Indonesia Maju, Mulailah dari Penerusnya

, , No Comments

Membangun suatu bangsa tidaklah mudah, apalagi negara yang sudah memiliki umur yang cukup tua dengan segala budaya yang telah mendarah daging. Indonesia memang negara yang kaya, memang negara yang makmur. Tapi sayang sekali, semua itu tidak dimanfaatkan dengan baik orang masyarakatnya, bahkan boleh dibilang cenderung merusak. Bagaimana tidak, masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat mudah terprovokasi, sehingga mudah sekali terjerumus dalam hal-hal yang melalaikan kewajibannya. Saat ini saja, korupsi, pembunuhan, tindak asusila, narkoba, sudah bertebaran di mana-mana. Cukuplah sudah kita membiarkan para "senior" kita merusak Indonesia yang sangat kita cintai ini.


Kita, para kaum muda, para penerus bangsa, dapat melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Indonesia. Yang pertama, merubah segala pola pikir tradisional di era modern ini. Pola pikir tradisional yang bagaimana? Pola pikir yang tidak mau maju, malu mencoba hal-hal baru yang positif, malas mengembangkan potensi diri. Pola pikir semacam ini harus dirubah seiring dengan ganasnya era modern yang datang saat ini. Yang kedua, meningkatkan semangat nasionalis dan cinta tanah air. Bukan semangat nasionalis yang harus meriakkan merdeka sesering mungkin atau mencium bendera merah putih setiap saat, tetapi bagaimana caranya kita memberikan sesuatu yang lebih pada bangsa kita. Contohnya, boleh-boleh saja kita menuntut ilmu di luar negeri jika memang kualitas pendidikan ataupun jurusan yang paling mumpuni tidak ada di dalam negeri. Tetapi setelah itu kita harus kembali ke Indonesia dengan segala ilmu yang telah kita dapatkan untuk membangun Indonesia bukannya keenakan tinggal di luar negeri lalu malah bekerja untuk negeri orang. Contoh selanjutnya, bangga dan mengonsumsi produk dalam negeri. Tetapi siapa juga yang mau dengan produk dalam negeri tetapi kualitasnya masih patut dipertanyakan bukan? Di sinilah dibutuhkan kerjasama antara produsen dan konsumen. Di mana produsen juga harus meningkatkan kualitas produknya. Yang ketiga, tentu saja dimulai dari diri kita sendiri. Apabila kita saja belum dapat melakukan banyak hal jangan menuntut atau berharap orang lain melakukannya. Dengan bermodalkan sifat ulet, tekun, dan tidak mudah menyerah kita dapat menjadi penerus bangsa yang dapat membanggakan Bangsa Indonesia serta dapat membawa Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Untuk memberi semangat para kaum muda, mengutip dari kata Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, "Tempalah besi ketika masih sedang panas. Maksimalkan mudamu untuk berkarir. Dan jangan lupa berdoa dan mengaji."

Sumber : Foto

0 comments:

Post a Comment